Sabtu, 18 Maret 2017

Aliran Rasa Kemandirian

Aliran rasa yang saya rasakan saat tantangan kemandirian anak saya faruq sangat beragam mulai dari semangat dengan tekad bulat, bahwa saya pribadi harus konsisten dan menanamkan keyakinan "faruq pasti bisa" karena sudah waktunya anak saya berlatih kemandirian sesuai tahapan umurnya.

Capek?!pasti. Selain itu juga no. 1 sabar harus selalu diselipkan kepada semua hati seorang ibu. Walau sabar harus selalu ada tapi kenyataannya ilmu sabar adalah yang paling sulit bagi saya, yang memang tipe saya adalah praktis, simple dan cepat ini.

Anak saya pun kebetulan bertipe kinestetik yang tidak bisa diam, tidak bisa duduk lama, hobinya berlarian, senang melempar barang (sejak bayi barang favoritnya bola), ceria, riang gembira dan suka tertawa-tawa sambil berlari, seperti burung yang dilepas dari sangkar bahagia sekali setiap kali bisa berlarian itu sambil bercanda dengan orangtuanya. Untuk tidur siang saja faruq jarang mungkin karena stamina "baterenya" yang sangat kuat. Kadang meminta dia untuk tidur siang saja tidak didengarkannya apalagi melatih kemandirian.



Karena itu inti dari keberhasilan melatih kemandirian anak saya adalah pada diri saya juga yang harus banyak belajar memahami dirinya, menyenangkan hatinya, dan pintar-pintar membujuk dengan kata-kata persuasive yang lemah lembut yang tak terkesan menyuruhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar